Hari, Tanggal : Kamis, 9 April 2020
Pemateri: Imam
Rahmadi
Sperti biasa omjay membuka kelas online dengan mengucapkan
salam dan menyampaikan bahwa kulah malam ini akan diisi oleh Bapak Imam Rahmadi
dan yang akan menjadi moderatornya adalah pak Bambang Ayah Salwa (Mr. BamS). “Kepada
pak bambang atau Mr Bams kami persilahkan untuk memulai acara kuliah Online”
[Selanjutnya Mr.BamS sebagai moderator kulian online malam
ini dengan membuat kontrak belajar bersama peserta yaitu:
“Sebelum
mengundang pemateri yang luar biasa ada beberapa hal yang ingin saya ingatkan
kembali“
Untuk sesi
Pertanyaan.
1. 1 orang kirim
1 chat pertanyaan diakhiri Nama - Nama Tempat.
2. Tidak ada yang
chat Om Jay
3. Tidak ada yang telpon moderator.
Alhamdulillah
hari ini kita kedatangan pemateri luar biasa. Ijinkan saya memanggila Mas Imam,
Untuk kami persilahkan Mas Imam yang saya hormati untuk memulai materinya. 😊🙏”
Kuliah online
malam ini spesial banget, Bapak Imam meberikan materi dari kejauhan sana Australia,
benar-benar hebat, lihat pemandangannya kayak dipegunungan, itu pemandangan
dari dari student dormitory teman-teman
yang difoto pak imam dari lantai 11, bagus banget ya... kapan saya bisa ke sana
wekwk....., yang lebih menarik lagi waktunya juga berbeda, di sini Malam di
sana siang. Kira-kira harinya masih sama apa berbeda ya ... hhhh......
Ayo kita Simak
pak imam yang sedang berkenalan dan dilanjutkan materi.
Perkenalkan, saya Imam Fitri Rahmadi, dosen Universitas Pamulang yang
sekarang sedang kuliah S3 di Johannes Kepler Universität Linz Austria
(2019-sekarang). Sekilas tentang saya. Saya pernah menulis 2 buku yang
diterbitkan oleh Elex Media Komputindo ketika masih kuliah S1 di UIN Jakarta
(2018-2013). Pada penghujung kuliah S2 di Universitas Negeri Jakarta (2016),
saya mulai tertarik untuk menekuni penulisan akademik. Pada akhirnya, ketika
mulai menjadi dosen di Universitas Pamulang (2017), saya mengelola jurnal,
menjadi reviewer jurnal kampus lain, dan banyak mengikuti pelatihan penulisan
akademik bahasa Inggris untuk keperluan persiapan studi lanjut ke luar negeri.
Saya juga ngeblog di sini: tigabelase.wordpress.com,
ini merupakan blog saya yang kesekian kalinya, berisi tulisan tentang bagaimana
menulis dalam konteks akademik. Semester ini, saya mengambil mata kuliah
Academic Writing English untuk belajar lebih lanjut tentang penulisan akademik.
Bertepatan dengan ini semua, saya diminta oleh Omjay untuk mengisi materi yang
sedikit lebih teoretis tentang dasar menulis.
Pada kesempatan ini, izinkan saya
menyampaikan dasar menulis, meliputi: pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan
paragraf. Materi saya tulis untuk bisa digunakan bukan hanya untuk penulisan
akademik, tetapi juga untuk penulisan personal dan formal supaya materi dapat
bermanfaat bagi semua peserta pelatihan yang beragam. Maka, saya sudah
menyiapkan tulisan khusus di blog berisi materi yang dimaksud: https://tigabelase.wordpress.com/2020/04/06/dasar-menulis-kata-kalimat-dan-paragraf
Lebih lanjut, izinkan saya membagi sesi selama 120 menit ini
menjadi 3 bagian:
1.
30 menit: membaca materi
2.
60 menit: diskusi atau tanya-jawab materi
3.
30 menit: latihan menyusun
paragraf
Jadi, sesi kali ini berisi materi dan tanya-jawab, serta
latihan penyusunan paragraf yang materi latihannya juga sudah saya siapkan.
Jika 30 menit dirasa terlalu singkat untuk membaca materi di
blog yang cukup panjang, berikut ini cuplikan dari materi tersebut:
Pemilihan Kata
Perihal pilihan
kata disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik,
diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan
hal yang sama. Cermati tiga kalimat di bawah ini:
Ibu guru sedang ngobrol-ngobrol
dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berbincang-bincang
dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berdiskusi
dengan kepala sekolah
Berbeda
satu kata saja dapat merubah rasa dari kalimat.
Penulisan
Kalimat
Kalimat terdiri dari
kalimat sederhana (simple sentence), kalimat gabungan (compound sentence),
kalimat kompleks (complex sentence), dan kalimat campuran.
kalimat sederhana (simple sentence)
Saya membaca tulisan di blog
kalimat
gabungan (compound sentence)
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya
tentang cara menulis kalimat.
kalimat
kompleks (complex sentence)
Saya membaca
tulisan di blog ketika sedang bekerja dari rumah.
kalimat Campuran:
Saya membaca
tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat
ketika sedang bekerja dari rumah.
Penyusunan
Paragraf
Paragraf adalah
kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik (topic sentence) sebagai ide
pokok atau gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting
sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Supaya enak dibaca dan tulisan
mudah dipahami, susun paragraf deduktif.
Gunakan bentuk
kalimat sederhana untuk membuat kalimat topik. Cara gampang untuk
membuat kalimat topik, adalah pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau
controlling idea pada setiap kalimat topik. Bentuk kalimat penjelas harus
bervariasi, terdiri dari kalimat gabungan dan kompleks, serta dilengkapi dengan
konjungsi sebagai transisi antar kalimat supaya paragraf mengalir dengan baik,
enak dibaca, dan mudah dipahami.
Contoh paragraf yang baik:
Bekerja dari rumah memiliki
kekurangan dan kelebihan. Pada satu sisi, bekerja dari rumah menjadikan jadwal
kerja tidak begitu jelas sehingga karyawan harus membuat jadwal jam kerja
sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. Pada sisi
lain, bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel dan lebih banyak
waktu untuk keluarga. Selain itu, bekerja dari rumah bukan hanya dapat
menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi tetapi juga menghemat biaya
operasional kantor.
Materi di atas hanya cuplikan dari materi yang sebenernya. Pemahaman anda
akan semakin komprehensif jika sudah membaca materi secara keseluruhan. Mari
berdiskusi: terima kasih😇🙏
Bapak dan Ibu, di atas materi pengantar dan perkenalan, dilakan dapat
dibaca hingga 30 menit kedepan. Selanjutnya kita bisa diskusi selama 60 menit.
Kemudian diakhiri dengan latihan di 30 menit terakhir.
Kali ini kita
memasuki tanya jawab selama 60 menit kedepan, selamat mengikiuti..
---------------------------------------
Pertanyaan 1
Assalaamu'alaikum
wr wb.
Perkenalkan saya:
Dito Anurogo. Dosen di Unismuh Makassar.
Mau bertanya:
1. Bagaimana proses dan rahasia kreatif Anda?
2. Adakah hambatan terbesar selama proses kreatif ini?
3. Bagaimana Anda melihat fenomena literasi pada generasi milenial
saat ini? Terutama dengan maraknya medsos dan berita hoaks.
========================
Hi Pak Dito,
1. Proses dan rahasia kreatif yang saya lakukan adalah dengan
membaca.
Inspirasi itu secara ilmiah bukan
berarti ditemukan dengan merenung di bawah pohon atau duduk di pinggir danau
sambil melamun. Jika anda ingin menulis, berarti harus banyak baca dulu. Memperbanyak
input sebelum outputnya ditulis.
2. Hambatan terbesar adalah
mencari Niche alias topik yang orisinil yang belum ditulis oleh orang lain.
Saya lebih sudah menyebutnya sebagai tantangan. Ibarat mau meneliti,
tantangannya adalah mencari reserach gap sebagai novelty penelitian kita.
3. Literasi digital generasi milenial masih sangat minim. Gerakan literasi
digital di Indonesia sudah banyak yang mengarah ke penanggulangan hoaks, ciber
bullying, pornografi, dan lainnya. Justru yang kurang adalah literasi digital
untuk keperluan akademin sebagai bekal generasi milenial untuk belajar di era
digital. Belum ada gerakan literasi digital yang mengarah ke situ. Tahun
kemarin saya meneliti literasi digital untuk keprluan akademik bagi mahasiswa
generasi milenial dengan hibah PDP Dikti. Senang jika ada yang meneruskan
penelitian itu.
Terima kasih,
salam saya dari dosen universitas pamulang.
________________________________
Pertanyaan 2
Assalamualaikum. terimakasih pak imam, setelah membaca dasar menulis jadi
diingatkan kembali bahwa sebenarnya cara menulis sdh dr SD dipelajari, tp selama
ini menulis lupa menggunakan dasar membuat paragraf dll.
Pertanyaan: Bagaimana tips memilih konjungsi yang tepat untuk menghubungkan
setiap kalimat dlm satu paragraf dan bagaimana menghubungkan antar paragraf
Bilal - Bengkulu
=================================
Konjungsi antar
kalimat dipilih berdasarkan jenis kalimatnya.
Sedangkan,
konjungsi antar paragraf dikontrol dengan kalimat topiknya.
Untuk menjawab
ini harus melihat gambaran besar struktur sebuah artikel.
Struktur artikel terdiri
dari: pendahuluan, isi, dan kesimpulan.
Jika ditarik
garis-garis, semuanya berkaitan. Mulai dari judul, pendahuluan hingga
kesimpulan.
Jadi, dalam pendahuluan, penulis mencantumkan thesis
statement alias pendapat penulis dulu. Pendapat penulis mengandung beberapa kalimat topik. Nah, kalimat topik itu
nanti yang akan ditaruh satu per satu di setiap paragraf. Sehingga satu
artikel nyambung semuanya.
Kemudian, terkait
menyambungkan antar kalimat, perlu diketahui tentang ini dulu. Kalimat terbagi
menjadi 4: pernyataan, pertanyaan, perintah, dan seruan. Contohnya ini.
Jadi, dilihat,
kalau kalimatnya mengandung sesuatu yang kontras bisa gunakan konjungsi: namun,
padahal, dan lainnya,
Juga terdapat
beberapa fungsi konjungsi. Dalam bahasa inggris enak sudah ada daftarnya. Pada
bahasa indonesia perlu diterjemahkan dulu.
__________________________________
Pertanyaan 3
Assalmualaikum
pak imam...semoga sehat selalu. Bagaimana cara membuat diksi yang indah
dan bisa dinikmati oleh pembacanya?
suheri tangerang
==================================
Diksi tidak perlu indah yang penting sampai pada pembaca.
Jadi, dalam memilih diksi sesuaikan dengan target pembaca. Diksi yang terlalu
tinggi itu justru bikit tulisan melayang dan tidak menyentuh ke tanah.
Ibaratnya begitu. Itu istilahnya adalah inflated words.
----------------------------------------------------
Pertanyaan 4
Ass. Wr. Wb
Selamat Siang pak.
Maaf saya ingin bertanya : Dalam membuat kalimat harus jelas topik yang
dibahas/ fiutarakan. Apakah bisa untuk
memperjelas kalimat yang dimaksud menggunakan bahasa dalam sebuah kalimat menggunakan bahasa lokal. Dan apakah daerah
lain paham jika menggunakan bahasa lokal.
Jika tanpa ada keterangan yg umum/ bahasa yg duketahui oleh umum.
=================================
Cara penulisannya, bahasa lokal dituliskan dengan huruf miring. Kemudian
dikasih penjelasan apa yang dimaksud dari istilah lokal yang digunakan tersebut.
Apabila sudah ditulis miring sebetulnya dalam kaidah penulisan bahasa indonesia
semua orang sudah paham kalau iti istilah di luar bahasa indonesia.
________________________________
Pertanyaan 5
Bagaimana cara berlatih supaya kita pandai memilih atau
menempatkan kata-kata, sehingga menarik bagi para pendengar atau pembaca? Wassalam supyanto kota bekasi
================================
Sekali lagi, perbanyak input. Perbanyak membaca dulu
sehingga kata-kata yang anda miliki akan semakin kaya. Maaf, kasarannya seperti
itu, jangan harap bisa menulis bagus kalau tidak pernah membaca.
Nantinya, anda akan dengan otomatis ketika ingin menulis
muncul diksi-diksi yang bagus. Tulisan anda juga otomatis akan semakin bagus.
Ini ceklist bagaimana cara memilih diksi. Jadi sebetulnya
tolok ukur pemilihan diksi yang paling penting adalah apakah diksi/kata yang
dipilih dipahami pembaca atau tidak.
___________________________________
Pertanyaan 6
Bertanya: menurut pengalaman Mas Imam Fitri Rahmadi
Lebih sulit mana menyusun kata kalimat paragraf dengan
mengoreksi tulisan orang lain
Krn hukum nya sama
Kalau membuat kalimat yg dilihat diparagraf tinggal memberi
kata penyambung yg manis, jika mengoreksi tulisan org lain lbh sulit apa
sebaliknya? Terima kasih
========================================
Hmmm… menyusun dan mengoreksi. Mengoreksi dalam arti apa
ini?
Kalau membenarkan tulisan orang lain yang banyak
kesalahannya memang cukup rumit. Mending ditulis ulang dengan kata sendiri.
Ibarat penjahit, lebih suka jahit baju dari awal daripada harus benerin baju
yang salah jahit.
Namun, jika
dasar-dasar menulis sudah dikuasai, akan mudah mengoreksi tulisan orang lain.
________________________________________
Pertanyaan 7
Mohon pencerahan
Bp Imam.
Beberapa saat
lalu saya cukup aktif berlatih menulis. Rasanya wkt itu agak lancar. Dalam
kurun wkt 2 th tdk latihan lg. Saat memulai jadi kaku dan terasa harus
mengulang dr awal. Mengapa begitu?
Isminatun, Sukoharjo
======================================
Salam Ibu Ismiatun,
Bahasa secara alamiah memang seperti itu, baik dari segi
writing, speaking, listening, maupun reading. Jadi, itu normal karena otak belum terbiasa untuk mengolah bahasa kembali.
Solusinya,
membiasakan diri kembali untuk menulis. Sebetulnya tidak mengulang dari awal,
Ibu tinggal me-recall/memanggil kembali kebiasaan Ibu dalam menulis dulu,
kemudian mulai dibiasakan lagi mulai dari sekarang hingga ke depannya.
___________________________________
Pertanyaan8
Assalamualaikum
Nama saya RASITA Kepala
SDN 16 Penarik Kab Mukomuko Prov Bengkulu
1. Bagai mana membuat pragraf yg tepat ?
====================================
Ini pertanyaan mendasar yang sangat penting.
Pahami kembali
struktur paragraf. Materi yang saya tulis belum terlalu dalam membahas tentang
penyusunan paragraf.
Melalui pertanyaan ini, akan saya
coba perdalam.
Ini struktur paragraf yang lebih lengkap. Jadi kalimat penjelas itu terbagi
menjadi 2:
1) kalimat penjelas mayor; dan
2) kalimat penjelas minor. Kalimat penjelas mayor menjelaskan kalimat
topik. Kalimat penjelas minor menjelaskan kalimat penjelas mayor. Kemudian,
diakhiri dengan kalimat penutup bila diperlukan.
Itu dari segi struktur. Kemudian, ini dari segi kalimat penjelasnya:
Kalimat penjelas itu juga macam-macam. Bisa berupa fakta,
alasan, contoh, data, dan lain sebagainya.
Praktik menulis
paragraf yang tepat, sekiranya begini. Selalu tanyakan
"what/why" apa atau kenapa dari kalimat topik. Jika kalimat topik
membutuhkan detail apa, maka jelaskan apanya. Jika kalimat topik butuh detail
kenapa, maka jelaskan kenapanya.
Satu lagi, jika
apa dan kenapa tidak berfungsi, saatnya berpikir alternatif dengan kata
"jika". Yang ini agak susah dijawab dengan tulisan. Namun, beberapa
paragraf dalam tulisan materi saya ada juga yang menggunakan alternatif kata
"jika".
__________________________________________
Pertanyaan 9
Assalamualaikum
Mas Imam. Bagaimana membuat sebuah paragraf yg baik dan menarik untuk dibaca?
karena sudah berkali-kali saya coba buat tulisan, tulisan saya kurang menarik
dan biasa saja. Tidak seperti om jay, om bams, om budi, bahkan Mas Imam. Adakah
tips khusus untuk mengembangkan sebuah diksi,kalimat, dan paragraf yg menarik
untuk dibaca???
AAM NURHASANAH, S.Pd.
Kp. Gajrug,
Lebak-Banten.
===========================================
Ini ada ceklist
paragraf yang baik.
Ini agak dalam pembahasannya. Paragraf yang baik dan benar harus
memperhatikan koherensi dan kohesinya. Jika keduanya terpenuhi, paragraf baik.
Koherensi berarti logikanya nyambung dari kalimat topik hingga minor
detailnya. Kohesi berati kata, diksi, konjungsi yang dipakai tepat hingga mudah
dibaca.
Setidaknya ada 2 model yang bisa membantu Ibu bagaimana menyusun
paragraf yang baik:
pertama. P: kalimat topik. E: penjelasan kalimat topik
(major detail). E: bukti yang menjelaskan major detai (minor detail) yang bisa
berisi fakta, quote, data, atau contoh. L: diakhiri dengan menyambungkan semuanya
di penutup.
Ini model yang ke-2. C: klaim sebagai pernyataan kalimat topik. P: bukti yang bisa anda berikan
untuk mendukun kalimat topik. dan R: kaitan keduanya sebagai kesimpulan atau
penutup jika diperlukan.
______________________________________
Pertanyaan 10
Selamat malam mas
imam, senang sekali membaca artikel mas imam karena banyak menggunakan kata dlm
B.inggris ( saya guru b.inggris jadi lebih enjoy bacanya). SAya baru tahu
perbedaan penggunaan aku dan saya. waktu menulis di b log saya sempat bingung
pake aku atau saya. pertanyaan, untuk artikel bebas yang mana yang harus
digunakan. kata personal, formal atau akademik?
=======================================
Artikel bebas
atau artikel populer bisa menggunakan antara kata personal atau formal. Yang
pasti, kata ganti orang sangat dihindari dalam penulisan akademik.
Dalam konteks
blog, saya dan anda masih termasuk formal, para blogger profesional banyak
menggunakan kata ganti itu. Aku dan kamu bisa digunakan juga supaya terasa
lebih personal. Jadi, lihat kembali siapa pembaca.
Senang mendengar
Ibu guru bahasa inggris.
_______________________________________
Pertanyaan 11
Tentang penggunaan kalimat, kata atau juga frasa Terkadang
dalam menulis buku ada beberapa istilah teknis yang justru kalau diterjemahkan
kedalam bahasa Indonesia sedikit aneh, dan mungkin berubah pemahaman bagi
pembaca
Adakah ketentuan dari penerbit bahwa naskah diupayakan dalam
bahasa Indonesia yang baku ?
Saya baru membuat 2 buah buku melalui penerbit independen
Ada sedikit
"kebebasan" Dalam soal naskah
Terimakasih sebelumnya
Sius SMA 2 Salatiga
====================================
Tidak ada. Dalam tata bahasa indonesia yang resmi pun kata
asing boleh dimasukkan dengan cara penulisan tertensiri. Biasanya dengan dicetak miring.
Semua tergantung
konteks dan terget pembaca sebetulnya. Penerbit besar seperti Elexmedia, naskah
teman saya diterbitkan di sana dengan gaya bahasa elu gue. Tidak msalah karena
target pembaca anak alay.
Salam, Ibu Sius,
saya aslinya dari Klaten. Dekat dengan salatiga
____________________________________
Pertanyaan 12
Sebaiknya dlm karya ilmiah menggunakan paragraf deduktif,
induktif atau campuran. Atau boleh semuanya. Mhn pencerahannya mksih. Mukminin
Lamongan
====================================
Secara umum, boleh semuanya. Namun, dalam teori penulisan
akademik, supaya paragraf mudah dipahami gunakan paragraf deduktif. Jadi, kalimat pokok selalu di depan. Dalam
penulisan artikel jurnal juga seperti itu.
Sejauh saya
mengamati, penerapan paragraf deduktif, induktif atau campuran, itu hanya diaplikasikan dalam
reading atau naskah bacaan untuk ujian bahasa atau ujian sekolah.
Namun, praktek
dalam menulis, yang banyak digunakan adalah paragraf deduktif.
___________________________________
Pertanyaan 13
Apakah dalam
penulisan paragraf dalam sebuah buku
misalnya buku untuk materi pembelajaran maka diksinya harus selalu akademik
atau boleh bervariasi?
Agus Ponjong
========================================
Sekali lagi,
pemilihan diksi tergantung target pembaca.
Dalam konteks
buku pelajaran sebaiknya gunakan diksi yang formal saja. Siswa akan bingung
jika diksi terlalu akademik.
Beda misalkan
membuat buku teks untuk anak kuliah atau kalangan akademisi, dimana ini sudah
masuk ke penulisan akademik, gunakan diksi akademik.
_____________________________________
Pertanyaan 14
Apakah menulis
harus benar benar menggunakan kata baku meskipun untuk cerita fiksi. 🙏🏻
Ridwan Nurhadi –
Tangerang
=====================================
Tidak.
Sederhananya, mengutip judul lagunya almarhum Glen Fredly, "terserah . .
." Sesuka penulisanya jika ingin menulis fiksi.
Namun, ada satu
hal yang tetap dijadikan patokan, setiap satu paragraf pasti ada inti pesan
yang ingin disampaikan meskipun dalam penulisan fiksi.
Tetapi, dalam
penulisan paragraf tersebut tidak seketat penulisan non-fiksi.
_____________________________________
Pertanyaan 15
apakah sebuah
paragraf yg Baik harus terdiri dr 4 jenis kalimat spt contoh mas Imam..tks
Firdaus_SMKN 16
Jakarta
===================================
Tidak. Ini
sepertinya sudah ada jawabannya di komentar tulisan di blog.
_____________________________________
Pertanyaan 16
nama saya Uri
dari Majalengka. Ijin bertanya : Bagaimana cara membuat kalimat utama yang baik
ketika kita akan menyusun paragraf dan dimana menempatkan kalimat utama
tersebut pada suatu paragraf, apakah di awal, di tengah, atau di akhir
paragraf, agar lebih mudah dalam menjabarkan menjadi sebuah paragraf yang utuh
dan baik? terima kasih
=====================================
Ini rumus
gampangnya. Kalimat topik selalu taruh di depan. Kalimat topik
dilengkapi dengan controling idea atau ide pengontrol. Ide pengontrol itulah
yang dijelaskan dalam kalimat penjelas. Kalimat penjelas dapat berupa aneka
detail atau contoh. Kemudian diakhiri dengan kalimat penutup jika dibutuhkan.
________________________________________
Pertanyaan 17
Bagaimana cara membuat diksi yang indah dan bisa dinikmati
oleh pembacanya?
suheri tangerang
========================================
Baik, muncul lagi pertanyaan seperti ini, ini penjelasan
lebih lanjutnya:
Ada 6 prinsip dalam memilih diksi:
1. Pilih kata yang mudah dipahami
2. Gunakan kata
yang spesifik dan kontekstual
3. Pilih kata
yang paling kuat diantara pilihan diksi yang ada
4. Lebih baik,
tekankan pada penggunakaan kata yang positif daripada sebaliknya
5. Hindari
penggunaaan diksi yang tinggi secara berlebihan
6. Juga hindari
diksi yang terlalu jadul
Jadil, sekali lagi, diksi dipilih sesuai target pembaca.
________________________________________
Pertanyaan 18
Selamat bertemu
tanpa tatap muka malam ini. Panduan menulis malam ini sangat menarik.
Masalah yang sering saya temui adalah menyusun kalimat topik. Topik seringkali
sudah siap tempur dalam pikiran, namun ketika akan dirangkai masuk tulisan,
topik itu menjadi rumit kembali untuk dirangkai. Adakah trik paling sederhana bagaimana
menyusun kalimat topik dalam sebuah paragraf.
Terima Kasih.
Yulius Roma_Tana Toraja_Sulawesi Selatan
.=======================================
Paling sederhana,
bikin outline kalimat topiknya terlebih dahulu dalam bentuk ceklist atau
dinomorin.
Ini sebenernya
masuk ke pembahasan lain, tapi mari kita singgung sedikit.
Jadi, dalam
menulis, bikin dulu outlinenya. Mulai dari Pendahuluan, isi, dan penutup.
Dari pendahuluan
sudah ditentukan apa yang akan dibahas (thesis statement). Thesis
statement/poin yang akan dibahas dijadikan controlling ide pada setiap kalimat
topik. Diakhiri dengan menyimpulkan semuanya.
Ketika outline bagus, tulisan bagus. Silakan perhatikan
tulisan materi saya di blog. Pada pendahuluan sudah ketahuan akan membahas apa.
Pada isi, itu lah yang dibahas. Terakhir, saya kasih kata2 penutup sedikit.
Ingat format ini.
______________________________________________
Pertanyaan 19
Apabila sebuah tulisan berupa paragraf ditujukan untuk anak
SD usia kelas atas, kira-kira kalimat majemuk apa yg sebaiknya dibuat agar
tidak rumit dan mampu dipahami dengan baik namun tdk monoton?
Iren-DIY
=============================================
Semua variasi
kalimat bisa digunakan. Betul, supaya tidak monoton dan membosankan
ketika dibaca.
Seperti yang
tertera di materi, yang menentukan rasa tulisan adalah lebih ke diksi yang
digunakan.
Ibarat seperti
gambar ini yang mengibaratkan menulis seperti melukis, diksi itu seperti warna
pada lukisan. Lukisan untuk orang dewasa dengan lukisan untuk anak-anak sangat
berbeda warnanya. Begitu juga dengan tulisan anak-anak diksi yang digunakan
pasti lebih mudah dipahami daripada diksi pada tulisan untuk orang dewasa.
Kalimat sederhana
jika diksinya tinggi juga susah dipahami. Jadi, lebih perhatikan ke diksi yang
ingin digunakan untuk anak SD.
_____________________________________________
Pertanyaan 20
maaf saya fatimah,s.si
, saya baru memulai menulis yang ingin saya tanyakan kepada bapak adalah tip
dan trik apa yang di gunakan agar tulisan kita terlihat baik dan
menarik,dan bagaimana cara kita memilih.
Kata yang benar,dan bagaimana cara kita bisa membuat kalimat campuran yang
baik' terimakasih banyak atas bantuan nya
===========================================
Tulisan yang baik
dan menarik adalah yang ditulis sesuai dengan kaidah penulisan, terutama ini
dalam konteks penulisan formal dan akademik.
Tips dan trik:
Perbanyak input: membaca
Berlatih: mencoba sedikit demi sedikit beberapa dasar
menulis yang sudah kita pelajari
Menulis: rajin
menulis
Kata yang benar
adalah kata yang digunakan sesuai dengan tujuan dan konteksnya. Kata yang baik
adalah kata yang bisa menyampaikan informasi sesuai yang diinginkan oleh
penulis sesuai dengan target pembaca. Pemilihannya berati disesuaikan dengan
tujuan, konteks, dan target pembaca.
Kalimat campuran
adalah gabungan dari kalimat gabungan dan kalimat kompleks. In rumusnya:
Kalimat gabungan.
Kalimat kompleks.
Kalimat gabungan
dibuat dengan menambahkan salah satu kata dari singkatan FANBOYS: for (untuk),
and (dan), nor (maupun), but (tetapi), or (atau), yet (namun), so (sehingga).
Sedangkan kalimat kompleks dirangkai dengan menambahkan kata seperti when
(ketika), after (setelah), because (karena), since (sejak), although
(meskipun), while (sementara), dan lainnya.
Jika sudah sesuai
dengan kaidah di atas, kalimat campuran akan baik. Silakan lihat contoh pada
materi di blog.
___________________________________
Pertanyaan 21
Apakah ide yang
kita tulis harus dijelaskan dengan detail ataukan kita menganggap bahwa pembaca
sudah punya schemata sehingga beberapa hal tidak perlu kita jelaskan dengan
rinci. Iin Kediri
=================================================
Pertanyaan
memiliki 2 dimensi.
Jika dalam karya
fiksi dan/atau dalam penulian personal, ide justru disimpan. Seperti cerpen
yang ada plotnya, ide ditaruh di klimaks atau dikasih tahu pelan-pelan supaya pembaca
penasaran.
Namun, dalam
penulisan non-fiksi dan/atau penulisan formal dan akademik, ide justru harus
disebutkan secara gamblang di depan. Ide harus sudah ditonjolkan di
pendahuluan, diturunkan jadi kalimat topik, dan disimpulkan di akhir.
Misal, dalam
menulis artikel jurnal, bahkan ada yang namanya abstrak yang berisi isi
tulisan, dengan membaca abstrak saja sudah tahu gambaran seluruh isi
artikelnya.
Dalam penulisan
formal, para jurnalis meletakkan semua ide/informasi penting di paragraf
pertama, baru informasi yang tidak penting di belakang. Namanya model piramida
terbalik seperti ini.
________________________________________
Pertanyaan 22
Melihat dan
menyimak tulisan bapak saya percaya bp sangat kompeten dalam bidang ini... Yg
saya tanyakn..
1.sejak kapan
bapak memulainya dan adakh perasaan jenuh bagaimana mengatasinya..
2.Pernahkah
tulisan bapak tidak dhargai orang dan bagaimana kita mnimbulkn kepercayaan kepd
tulisan kita sendiri.?. Makasih. Miseran dani. kalsel.
======================================
1. Saya mulai
rajin menulis sejak kuliah S1 dengan mengikuti salah satu komunitas menulis
tentang narasi lokal di sini:
https://akumassa.org/id/author/imam-fitri-rahmadi
Jenuh sesekali
datang. Caranya tutup laptop, jalan keluar. Baru balik lagi dengan pikiran yang
fresh
2. Pernah,
jangankan orang lain, saya juga pernah tidak menghargai tulisan saya sendiri 😅
Menulis merupakan
sebuah proses yang lambat laun kita akan suka dengan tulisan kita sendiri.
Selama proses tersebut, "bodo amat" saja dengan semua kata orang.
Silakan baca tulisan saya 7 tahun silam, jelek banget.
Seperti semangat
yang selalu disampaikan Omjay, menulis saja terus dan buktikan apa yang
terjadi.
Yang lebih
penting, temukan motivasi internal dalam diri kenapa harus menulis. Kalau
motivasi internal sudah kuat, gak peduli kata orang, menulis tetap jalan terus.
Jika kita sendiri
sudah suka dengan tulisan sendiri, itu sudah jauh dari cukup ketimbang ambil
hati komen orang lain.
________________________________________________
Pertanyaan 23
dalam beberapa
bntuk paragraf. Mana yg lbih efektif digunakan, deduktif atau induktif?
Ropiyanto. Curup
- Bengkulu
================================================
Dalam penulisan
formal dan akademik, paragraf deduktif lebih efektif dan sangat disarankan.
__________________________________________________
Pertanyaan 24
1. Menulis yg kreatif tdk datang di bawah pohon,
ttp dg merenung melihat fenomena barangkali ide ada di situ, awal sy bingung
sekali krn pengalaman sy menulis artikel scopus berlatar blkng dasar teori yg
mengkerucut, nahh pertanyaan saya, yg mana yg dikatakan menulis itu mudah jika
tdk punya dasar literasi yg cukup
2. Jika itu mudah
di tulis, apakah benar2 tdk pernah di tulis org lain tanpa hrs menulis studi
pendahulu
3. Kebetulan sy
riset ttg bimbilon yaitu bimbingan online kebetulan sy merujuk pd artikel
Khasvari dr Austria, ttg peningkatan Social Presence Bagi pebelajar jarak jauh,
barangkali bisa ada pencerahan dr Mas Imam Fitri Rahmadi
Awal sy gabung di
grup ini unt referensi sy pd pengguna pebelajar jarak jauh
Terima kasih
Bu Iez dosen Ikip
Jember🙏
=====================================================
Pertanyaan 25
1. Menulis personal seperti update status dan lainnya mudah.
Menulis formal seperti menulis
berita dan laporan dormal membutuhkan dasar literasi yang cukup. Menulis
akademik seperti menulis laporan penelitian dan artikel jurnal membutuhkan
dasar literasi yang tinggi.
2. Ada yang
bilang, tidak ada yang baru selama masih berada di bawah sinar matahari, jadi
segala kebaruan (inovasi) yang ada pasti ada silsilahnya ke belakang, maka
studi pendahuluan paling tidak dengan systematic literature review harus
dilakukan. Apalagi menulis untuk jurnal Scopus, novelty-nya harus kuat. Untuk
menyatakan bahwa tulisan punya kebaruan, tidak bisa hanya dengan klaim semata,
tetapi harus dengan pembuktian dari apa yang sudah dilakukan oleh penelitian
sebelumnya ternyata belum menyentuk pada fokus penelitian yang kita lakukan.
3. Saya perlu membaca artikelnya dulu. Silakan bisa dilanjut via japri.
Terima kasih Ibu
Lez atas pertanyannya.
_______________________________________________
Apakah dalam
ragam tulisan formal dan akademik harus selalu SPOK? Atau haruskah
selalu ada unsur tersebut?
=============================================
Tidak, susunannya bisa divariasi. Namun, minimal harus ada unsur Subjek dan Predikat
untuk bisa sah diaggap sebagai kalimat.
____________________________________________
Pertanyaan 26
saya penulis
pemula, bagaimana ciri -ciri paragraf yang baik , apa harus lengkap dengan
struktur kalimat dan pemilihan diksi yang tepat atau yang enak dibaca saja .
terima kasih atas
jawabannya. Etik Nurinto,S.Pd.SD Kabupaten Pemalang Jawa Tengah
============================================
Secara teoretis,
paragraf yang baik sudah saya jelaskan pada materi di blog dan diperjelas
kembali lewat jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sebelumnya.
Sebagai penulis
pemulia, bisa bertahap tidak harus langsung sempurna sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Jadi, mohon maaf,
Bapak dan Ibu; jangan sampai semua teori yang kita bahas malam ini justru bikin
keder untuk menulis. Pelan-pelan saja mari kita pahami dan mulai terapkan
sedikit demi sedikit.
__________________________________________
Pertanyaan 27
apakah ada gaya
menulis klasik dan modern..kalo ada apa bedanya dari segi penulisan.
Rolly. Kalsel.
===========================================
Maaf, saya baru
mendengar klasifikasi menulis dari segi klasik dan modern, saya tidak bisa
jawab.
____________________________________________
Pertanyaan 28
Ijin bertanya,
teknik curah gagasan yg seperti apa agar
efektif dan efisien dlm era ini sebagai upaya menyimpan ide yg mudah
terlupakan saat terlintas dipikiran
kita?Klu jaman dl tulis dikertas kecil(blocknote) dan Hp. Terimakasih Etik Susanti SDN Tunggaknongko Semanu
Gunungkidul Yogyakarta
===========================================
Curah gagasan
atau bahasa kerennya brainsorming memang sering dilakukan untuk menghimpun ide,
biasanya lebih efektif dengan berdiskusi dengan orang lain sebagai lawan
berpikir.
Cara yang sudah disampaikan oleh Om Bud kemarin itu
out-of-the-box banget dalam mencari dan mendokumentasikan ide.
____________________________________________
Pertanyaan 29
Jika suatu bacaan terpatok pada EYD yang tepat, benar
ataukah tidak jika nanti tulisan tersebut akan terasa lebih kaku, seperti saat
kita sedang membaca tulisan ilmiah. Lain cerita kalau novel atau cerpen atau
mungkin tulisan fiksi lain, sepertinya tidak melulu menggunakan EYD yang baku.
Mohon komentarnya. Susun
Noralia Semarang
============================================
Betul, tulisan fiksi lebih fleksibel daripada tulisan
non-fiksi.
Namun, kalau terkait EYD atau yang sekarang adalah PUEBI,
kedua jenis penulisan harus sesuai dengan aturan PUEBI kalau tidak akan sudah
dipahami.
Beda kalau terkait kata, kalimat, dan paragraf, karya fiksi
terserah tidak harus sesuai dengan aturan dasar yang kita bicarakan barusan.
____________________________________________
Pertanyaan 30
Penulisan kata yang kurang sesuai dengan tujuan atau kontek
tulisan, seperti mestinya diksi tersebut lebih pada personal tetapi sebenarnya
tujuan tulisan itu adalah laporan. Apakah ini tidak merupan bagian dari
pembeda/sekat antara penulis dengan penerima laporan sehingga kedekatan secara
personalpun dirasakan.
Dan apa dampak
dari kesalahan diksi itu? Rusmin (G8-017) Kab. Barito Kuala KALSEL
==========================================
Laporan dalam
konteks pekerjaan memang harus dengan diksi yang formal untuk menunjukkan
profesionalitas. Kedekatan personal dalam konteks kerja profesional justru
menjadi hal yang kurang pas. Bisa saja dekat secara personal, namun untuk
urusan laporan kerja tetap formal.
Diksi yang salah
membuat kalimat susah dipahami dan bisa berujung pada miskomunikasi.
___________________________________________
Pertanyaan 31
Mhn maaf saya
termasuk terlambat belajar menulis yg selama ini tdk banyak buku yang saya
baca.
Saya tertarik
dengan materi yang disampaikan pak Imam.
Dalam membuat
paragraf kadang saya terjebak dengan kalimat yang sdh terlanjur di tulis.
Bagaimanakah agar
saya bisa mengalir manulis sebuah paragraf ?
Terimakasih, Asep
Dahlan, Kepsek SLB Jakarta.
===========================================
Hal tersebut sangat lumrah.
Supaya tidak terjebak, buat outline pointer yang ingin
ditulis.
Bisa juga menerapkan strategi free writing, yaitu tulis aja
semuanya dulu yang ada dikepala baru nanti dirapihkan lagi.
_____________________________________________
Bagaimana cara mengembangkan tema jika sudah mentok Pak?
Budi Artopo, SDN MeLikan Rongkop GunungkiduL Yogyakarta
=============================================
Lihat dari
perpektif yang lain.
Ibarat tema
merupakan suatu bangun, awalnya kita menulis dengan sudut pandang dari sebelah
kiri bangunan, kembangkan dengan melihat dari sudut sebaliknya dan sudut yang
lainnya.
______________________________________________
Pertanyaan 32
Jika pembaca kita
adalah murid SMP mata pelajaran Bahasa Inggris, dalam membuat paragraf
berdasarkan level pahaman mereka, yang sesuai paragraf deduktif atau induktif?
Wiji - malang
==============================================
Dalam menulis,
supaya lebih mudah dipahami, gunakan paragraf deduktif.
______________________________________________
Assalamualaikum. Saya baru belajar menulis di mulai pada
group belajar. Dan selama ini saya menulis diblog tanpaenggunakan aturan sama
sekali. Saya biarkan tulisan saya mengalir sebebas-bebasnya. Menulis bebas ada
kenikmatan tersendiri. Rasa takut kalau
tulisan kita salah tak ada lagi. Namun jika saya mengikuti aturan yg detail
tersebut saya malah blm . Apakah tulisan saya yg gaya bebas ini merupakan
tulisan yg kurang benar. Dalam kaidah menulis?
Siti Fatimah Mojokerto
===============================================
Kaidah menulis sesuai dengan konteksnya, dan lebih berlaku
untuk penulisan formal dan penulisan akademik.
Dalam kasus Ibu Siti yang menulis di blog secara personal
dengan gaya sesuka hati, sebetulnya sah-sah saja. Tidak ada yang melarang dan
menyalahkan. Namun, bisa jadi tulisan akan sedikit susah dipahami karena tidak
sesuai dengan kaidah yang lumrah.
Saran saya, sebebas-bebasnya menulis, sebaiknya kaidah dasar
menulis tetap diterapkan meski tidak seketat kalau mau menulis formal atau
akademik.
______________________________________________
Pertanyaan 33
Assalamualaikum
mas imam, smoga sehat selalu di negeri orang. Karna peserta lain sudah banyak
yg bertanya tentang materi. Maka saya akan bertanya sedikit melenceng.
Bagaimakah caranya agar kita bisa kuliah keluar negeri dengan beasiswa? 🙏🏿
Tito _limapuluh kota sumbar.
=============================================
Terima kasih atas
pertanyaan yang berbeda ini.
Cerita persiapan
diri dan perjuangan saya dalam meraih beasiswa saya tuliskan di sini:
Sungguh perjalanan yang cukup pajang. Bapak dan Ibu akan
mengetahui berapa kali saya belajar bahasa inggris untuk bisa sampai pada
sampai titik ini, berapa kali saya gagal melamar beasiswa, berapa kali mengirim
email ke professor di luar negeri, dan lainnya. Semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman yang ingin kuliah ke luar negeri
dengan beasiswa.
___________________________________________
Saatnya pada
kesimpulan dan penutup:
Terkait dengan
kata dan penggunaannya secara umum, sebetulnya bahasa dapat dibagi menjadi 2
kategori: spoken dan written language atau bahasa lisan dan bahasa tulisan.
Bahasa lisan
biasanya kosa kata dan struktur kalimatnya lebih sederhana, model seperti ini
banyak diadaptasi untuk menulis dengan hara personal.
Bahasa tulisan
digunakan untuk penulisan formal dan akademik yang biasanya baik kata maupun
struktur kalimatnya lebih kompleks. Jadi, jika ingin menulis formal dan
akademik, pastikan yang dipakai adalah bahasa tulisan. Bahasa tulisan sangat
konsern terhadap variasi penggunaan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan
paragraf.
Terkait dengan
kalimat, 4 jenis kalimat dan fungsinya ini perlu diperhatikan kembali.
1. Kalimat
pernyataan, berfungsi untuk menceritakan sesuatu.
2. Kalimat
pertanyaan, berfungsi untuk menanyakan sesuatu
3. Kalimat
perintah, berfungsi untuk menginstruksian sesuatu
4. Kalimat
seruan, berfungsi untuk mengespresikan seuatu yang mengherankan/mengagetkan
Silakan
keempatnya bisa digunakan untuk variasi tulisan, selain menggunakan formula kalimat
sederhana, gabungan, kompleks, dan campuran.
Terkait dengan
paragraf, ada 4 tipe yang lebih jauh perlu diketahui.
Jika bapak dan
ibu hanya ingin menjelaskan apa itu virus corona, gunakan paragraf deskriptif.
Jika bapak dan ibu
ingin menjelaskan asal mula virus corona, gunakan paragraf naratif.
Jika bapak dan ibu ingin menjelaskan cara pencegahan virus
corona, gunakan paragraf ekspositori.
Jika bapak dan ibu ingin menjelaskan bahwa virus corona itu
sangat berbahaya, gunakan paragraf persuasif.
Satu lagi tentang
paragraf, seperti ini gambarannya jika dikemas dalam model humburger.
Kalimat topik ada
di atas. Kalimat penjelas di tengah. Kalimat penutup di akhir.
Saatnya kita latihan menulis.
Latihan 1:
Bapak dan Ibu,
paragraf ini belum memiliki kalimat topiknya. Jadi kasihan, anak kalimatnya
tidak memiliki induk kalimat. Minta tolong untuk dibuatkan kalimat topiknya
kemudian ditaruh sebagai kalimat pertama pada paragraf tersebut.
Tetap di rumah saja dinilai sebagai salah satu cara yang
paling efektif. Menggunakan masker ketika terpaksa harus bepergian dan selalu
menjaga jarak dengan orang lain merupakan cara lainnya. Senantiasa jaga stamina
dengan istirahat yang cukup juga dapat dilakukan untuk menjaga imun tetap baik
sehingga tidak rentan tertular.
Latihan 2:
Paragraf ini baru
ada kalimat topiknya. Mohon tambahkan minimal 3 kalimat penjelas:
Pendemi
koronavirus mengubah pola orang dalam bersosialiasi, bekerja, dan belajar di
Indonesia.
Latihan 3:
Buat satu
paragraf dengan tema bebas. Kalimat topik harus memiliki ide pengontrol.
Paragraf memiliki setidaknya 3 kalimat penjelas yang mendukung atau menjelaskan
lebih lanjut ide pengontrol.
Terima kasih
Bapak dan Ibu,
Mohon maaf atas
segala kekurangan dalam penyampaian materi dan menjawab pertanyaan.
Latihan di atas
bisa dengan sukarela dikerjakan dan dikoreksi bersama nantinya.
Terus semangat
selalu dalam menulis.
Grup saya
kembalikan pada Omjay.
Salam sehat
selalu..amiin😇
Wassalamualaikum,
Wr. Wb. 🙏
Alhamdulillah.
Terima kasih pak @Imam Rahmadi semoga sukses selalu.
Semoga bermanfaat
Resume kuliah yg lengkap
ReplyDeleteLengkap, rapi dan enak dinikmati
ReplyDeleteLengkap Banget
ReplyDeletePol lengkapi. Lanjut
ReplyDelete